Menulis untuk Mendapatkan Ketenangan
Atau, kita pernah membaca bahwa melalui tulisan-tulisan, banyak tangan berkepal menuntut keadilan dan kemerdekaan. Meski tubuh dipenjarakan, tapi ide cemerlang selalu hadir membawa kobar api semangat perjuangan. Adakah yang mau mereferensikan bacaan itu kepadaku?
Semoga engkau paham, bahwa aku menulis bukan tentang kemarahan semata. Ada pula hal manis yang terluapkan. Itu adalah luapan batin saja. Ga perlu dirisaukan. Biar lega penat sampah yang ada di dada ini. Menulislah untuk mendapatkan ketenangan batin. Selain dulu pernah bermain dengan ruang sunyi biar damai. Menulis ternyata mampu meredam segala api yang membara. Menjadikan air sejuk diteguk. Menjadi segar kembali jiwa yang berserakan sampah-sampah.
Sebab pula menulis (terutama puisi) adalah manifestasi rasa, perasaan hati, emosional dan lain sebagainya yang berhubungan dengan hati dan mood. Namun tidak serta merta marah berlebihan atau dalam kenyataan. Tidaklah sering.
Sekali lagi ga usah dibawa hati. Anggap sebagai angin lalu saja. Baik-baik sajalah.
Jakal KM 14 Jogja, 08 Mei 2012
*) Ekohm Abiyasa
0 komentar:
Post a Comment